Mati Rasa

aku ingin bicara sebentar
kamu mau dengar?

kamu menunduk tanda megiyakan.

baik, maka ikutlah kata-kataku
mendekatlah ke cermin
dan pandanglah lekat-lekat si(apa) yang ada di depanmu sekarang
dengarlah apapun yang ia katakan
lakukan apa yang ia pinta

kamu mendekat dengan langkah yang tak pasti
dengan wajah menunduk seperti mau tak mau

tiba-tiba kamu tersentak seakan mengenal si(apa) yang ada di balik cermin itu

"ia adalah temanmu"
"bagian dari dirimu"
tatapannya sangat lusuh, dan bisa kau tebak bukan kalau ia usai menangis?
senyumanya pun menggambarkan duka
tubuhnya penuh luka
dan mencoba berjalan mendekat ke arahmu dengan lunglai

dan, ia seakan ingin berkata
meski dengan suara yang gemetar
dan tentu disertai air mata yang tak gentar

https://www.pinterest.com/pin/300052393897010864/



perkenalkan, 
aku bagian dari dirimu yang tidak banyak dilihat orang
aku, bagian dari dirimu yang kerap kali tersiksa saat dipaksa mengumpat
di balik raga yang dipaksa tegap

kamu, sudah berkali-kali jatuh 
berjuang, sendirian
kamu tersesat
menebak-nebak arah
entah siapa yang ingin kau temui di depan sana 

tapi kamu tak pedulikan dan terus berjalan
meski kerikil tajam penuhi langkahmu
tapi kamu memang keras kepala

 
kamu maish saja acuh
berjalan tanpa arah, berlari tanpa asa
dan kamu tersungkur berkali-kali
patah berkali-kali
bukannya berhenti dan mengobati diri
kamu lebih memilih bangkit dan kembali pada jalur kerikil itu
padahal kamu tau tiada seorangpun yang dapat menolong kamu
kamu sendirian, dan kamu tau itu 

namun sepertinya kamu sudah sangat lelah
dan akhirnya menyerah
kamu menangis sejadi-jadinya
berteriak berharap ada seorang mendengar 

kamu pun tersadar. segala ekpektasi yang lahir
adalah sumber rasa sakit yang kamu rasakan 
kamu kera kali berubah menjadi Cenayang
yag seolah-olah tau isi hati semua orang
kamu terpada dibuatnya
padahal fana 

padahal logikamu tau
bahwa segala sesuatu yang ada di luar diri adalah bukan kendalimu
pun perasaannya

tapi masih saja kamu menjadi buta dan batu
seakan-akan luka dalam liku tak pernah ada

kamu
tolong dengar, 

angkat wajahmu, dan tersenyumlah
jangan biarkan dirimu jatuh degan kesengajaan
hargai dirimu
dan dengarlah kamu itu sudah lelah
dan menepilah
bersihkan lukamu
dan cobalah
untuk mati rasa saja



 
 


 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 

Komentar

Postingan Populer