Ulasan Pertama

Judul :  Relung Rasa Raisa
Penerbit : plotpoint
Penulis : Lea Agustina Citra
Pengulas : @adefiarh


"Tentu saja aku tidak tahu dan tidak merasakan apa yang kamu rasakan, Marc. kita tidak bisa menyamaratakan kesedihan orang lain dengan kesedihan kita. Tapi, bukan berarti kamu bisa menganggap kesedihanmu lebih parah daripada kesedihan orang lain kan? Kamu terlalu mengasihani dirimu sendiri, Marc, dan berharap orang lain memaklumi kedukaanmu yang berlarut-larut" sepenggal ucapan Raisa si tokoh utama kepada Jan Marc.

Ancaman kebangkrutan kantor tempat Raisa berkerja mengharuskannya terbang ke London, berkunjung ke Negara yang ia impikan untuk melanjutkan kuliahnya, sebelum kejadian 8 tahun silam merenggut mimpi-mimpinya, dengan rentetan rencana untuk memburu buku-buku di Frankfurt Book Fair dan mengantongi izin copyright dari agen literasi buku-buku best seller yang akan diterjemahkan sebagai penugasan dari tempat ia bekerja,  sehingga mampu membantu perusahan yg terancam itu kembali hidup, setidaknya memiliki kesempatan hidup. 
Namun, penugasan Raisa di London, membawa ia pada masa lalunya yg sungguh ia benci, jg amat ia cintai; ialah Caesar.

Buku ini disajikan dengan bahasa yang santai, meski dibuat dengan alur maju-mundur, dan penciptaan masalah yg polemik namun tidak sulit untuk terhanyut dalam tulisan ini, penulis mencoba menampar pembaca pelan-pelan bahwa kita terlalu sibuk meratapi kedukaan, dan lupa bahwa cara Tuhan menyayangi hambaNya, tidak melulu dengan kebahagiaan.

Komentar

Postingan Populer